SELULOSA
Selulosa mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan hampir mencapai 50% karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulose ditemukan dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2-20 nm dam panjang 100-40000 nm).
Selulosa adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini juga dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan jamur. Serat alami yang paling murni ialah serat kapas, yang terdiri dari sekitar 98% selulosa.
Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat besar. Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan glikosida yang mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan struktur tersebut juga menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan intermolekul.
Beberapa molekul selulosa akan membentuk mikrofibril yang sebagian berupa daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen.
Aplikasi Selulosa dan Produk Turunannya
Selulosa merupakan pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat tidak dapat dicerna oleh manusia sehingga berfungsi sebagai sumber serat yang membantu memperlancar defakasi. Bagi manusia, fungsi selulosa sebagai serat banyak sekali keuntungannya, antara lain memperlancar buang air besar, dan dapat menghindarkan dari berbagai penyakit seperti haemorrhoid (ambeyen), divertikulosis, kanker pada usus besar, appendicitis, diabetes, penyakit jantung koroner dan obesitas.
Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri adalah berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk kertas dan karton. Pengunaan lainnya adalah sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat sintetis. Untuk aplikasi lebih luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa produk, antara lain Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl cellulose dan hydroxypropyl methyl cellulose. Produk-produk tersebut dimanfaatkan antara lain sebagai bahan antigumpal, emulsifier, stabilizer, dispersing agent, pengental, dan sebagai gelling agent. Aplikasi selulosa beserta produk turunannya disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Aplikasi selulosa beserta produk turunannya
Aplikasi | Cellulose derivative* | Fungsi |
Construction materials (plasters, filler, pastes) | MC, HEMC, HPMC, CMC, HEMCMC | water retention capacity, stability under load, adhesive strength |
Paints | CMC, HEC, HEMC,HPMC, HEMCMC | stability of suspension, thickening, film formation, wetting |
Paper manufacture | CMC, HEC, HEMC, HPMC | agents for binding and suspending, sizing aids and stabilizers |
Textile industry (sizes, textile printing dyes) | CMC, MC, HPMC, CMSEC | adhesive and film-forming properties, thickening, soil release |
Polymerization | HEC, HPC, HPMC | protective colloid, surface activity |
Drilling industry ,mining (drilling fluids) | CMC, CMSEC, HEC, HPC, HPMC | water retention, flow characteristics, surface activity |
Detergents | CMC, HEMC, HPMC | anti-redeposition power, wetting ability, suspending and emulsifying agents |
Engineering (extrusion, electrode construction, ceramic sintering) | MC, HPC, HPMC | friction reduction, water retention, enhanced ignition processes |
Cosmetics (creams, lotions, pharmaceuticals (ointments, gels, shampoos), tablets, coated tablets) | CMC, MC, HEC, HEMC, HPMC | thickeners, binding, emulsifying and stabilizing agents, film formation, tablet disintegrants |
Foodstuffs (sauces, milkshakes, bakery products) | CMC, HPMC, MC | thickeners, binding agents, stabilizers and emulsifiers |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar