Rabu, 27 Mei 2009

Kertas

KEMASAN KERTAS


Kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu (Setyowati, 2000).

Pengujian terhadap kualitas kertas perlu dilakukan untuk menentukan jenis kertas yang tepat dalam penggunaannya. Sebelum melakukan pengujian terhadap kertas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu kalibrasi alat, pengambilan contoh, dan kondisi pengujian (Syarief, 1988).

Salah satu sifat fisik kertas untuk keperluan pengemasan adalah ketahanan/kekuatan tarik kertas. Sifat ini berkaitan dengan daya tahan kemasan setelah diisi terutama berhuungan dengan penanganan produk terkemas (Yuliasih et al., 2006). Kekuatan tarik adalah gaya tahan lembaran pulp atau kertas terhadap gaya yang bekerja pada kedua ujungnya (Irawadi dan Yani, 1993). Kekuatan tarik dibedakan menjadi kekuatan statis dinamis dan kekuatan kelim pada sambungan. Uji kekuatan tarik memberi gambaran kekuatan kertas jika kertas tersebut ditarik searah dengan alur kertas. Bahan pengemas seperti kertas sampul, kertas pembungkus, dan lain sebagainya diuji dengan berbagai perlakuan yang akan diterima bahan yaitu printing, pelapisan, dan sebagainya (Syarief, 1988). Umumnya kekuatan tarik kertas pada arah sejajar mesin kertas (MD) lebih tinggi dibanding arah tegak lurus kertas (CD) (Yuliasih, 2006). Prinsip penentuan kekuatan tarik dan regangan kertas (elongasi) berdasarkan jumlah gaya yang diperlukan untuk memutuskan potongan kertas erukuran 1 x 10 inchi setelah kedua ujungnya ditarik berlawanan (Syarief, 988).

Pengujian daya serap air dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penetrasi cairan ke dalam kertas. Dengan demikian dapat digunakan sekaligus untuk menguji mutu bahan pengisi. Hal ini berguna untuk mengetahui kualitas CBF dan SBF guna keperluan ekspor (Satiawihardja, 1985).

Densitas (porositas) kertas diperoleh dengan membagi gramatur kertas dengan tebal kertas atau dengan mengukurnya menggunakan densonometer. Alat ini mencatat waktu yang diperlukan untuk melakukan 100 m3 udara yang dihembuskan melalui lembaran kertas seluas 1 inchi2. jika udara dapat menembus kertas dengan cepat, maka kertas yang diuji relatif poros (Syarief, 1988).

Gramatur kertas dipengaruhi oleh kadar air dan kelembaban relatif udara di sekitar kertas. Karena gramatur dinyatakan sebagai total berat kertas termasuk kadar air, maka pengukuran harus dilakukan pada kondisi standar (Casey, 1981).

Menurut Casey (1981), secara teknis rapat massa mempunyai hubungan erat dengan daya ikatan antar serat dan derajat fibrilisasi serat pulp yang nantinya berpengaruh pada pencetakan. Dalam prosesnya, filler kaolin berpengaruh pada sifat fisik lembaran kertas (densitas dan gramatur). Kaolin berfungsi sebagai bahan pengisi antar serat, menambah bobot kertas dan menghaluskan kertas.

Adanya perbedaan kekuatan tarik pada kertas disebabkan adanya perbedaan panjang serat yang menyusun kertas tersebut. Kekuatan tarik kertas sebanding dengan kuadrat akar rata-rata perbandingan panjang serat dan bobotnya (Nurmainah, 2002).

Indeks sobek tertinggi dihasilkan oleh kelompok massa jenis terendah. Indeks sobek makin menurun dengan meningkatnya massa jenis (Mariati 1995). Nilai indeks sobek juga diduga dipengaruhi oleh perbedaan kandungan kimia terutama selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dalam lembaran pulp mempunyai daya gabung yang besar dan memudahkan terbentuknya jalinan antar serat. Pulp yang mengandung hemiselulosa rendah sukar digiling dan menghasilkan lembaran berkekuatan rendah, demikian pula pulp yang mengandung kadar lignin tinggi (Casey, 1980).

Ketahanan gesek kertas berbeda pada kedua permukaannya. Sisi permukaan felt pada umumnya memiliki ketahanan gesek yang lebih rendah dari pada sisi permukaan roll. Daya tahan terhadap gesekan berkaitan dengan ketahanan kemasan untuk digeser atau ditumpuk selama penanganan dan penyimpanan (Yuliasih, 2006). Pada penentuan ketahanan gesek diperlukan penghisap debu untuk memisahkan debu hasil penggesekan. Hal ini karena bila tidak ada penghisap debu, maka debu hasil penggesekan akan menghalangi bidang penggesekan sehingga mengganggu pengukuran (Nurmainah, 2002).

Kertas memiliki sizer yang berpengaruh terhadap daya serap air. Sizer merupakan tambahan untuk meningkatkan ketahaan kertas terhadap cairan. Permukaan sizer umumnya selaput tipis tepung, getah, dan polimer sintetis. Hasil dari uji menunjukkan bahwa antara kertas tips dan tebal, permukaan tipis dan tebal (Casey 1998).

Casey JP. 1980. Pulp and Paper ChemistryAnd Chemical Technology. John Wiley. New York.

Mariati S. 1995. Studi Pembuatan Pulp Kraft untuk Kertas dari Campuran Kayu Daun Lebar Berdasarkan Pengelompokan Massa Jenis. Skripsi.

Irawadi dan Yani M.1993. Pengemasan Bahan Pangan. Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB. Bogor.

Satiawihardja B. 1985. Pengemasan Bahan Pangan. Fakultas Tekonologi Pertanian IOB. Bogor.

Setyowati K. 2000. Pengemasan 1. Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB. Bogor.

Syarief et al. 1988. Teknik Pengemasan Pangan. PAU IPB. Bogor.

Yuliasih I et al. Modul Laboratorium Pengemasan dan Penyimpanan. Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB. Bogor.

Share

PLASTIK

KEMASAN PLASTIK


Kata ‘plastik’ berasal dari bahasa Yunani ‘ plastikos’ yang berarti dapat dibentuk menjadi ukuran yang berbeda-beda (Setyowati 2000). Bahan dasar untuk pembuatan plastik berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara (Setyowati 2000).

Plastik memiliki densitas yang berbeda, tergantung pada monomer-monomer penyusunnya. Polyethylene (PE) dan polypropylene (PP) memiliki densitas yang lebih rendah sehingga dapat mengambang di atas permukaan air. Lain dengan polyvinil chloride (PVC) yang densitasnya lebih tinggi menyebabkan plastik ini tidak dapat mengambang di atas permukaan air (Setyowati 2000). Perbedaan densitas pada berbagai jenis plastik disebabkan oleh perbedaan bobot molekul penyusun serta derajat polimerisasinya. Adanya bahan pengisi atau pemlastis yang mengisi ruangan antar molekul primer dapat meningkatkan densitas plastik (Setyowati 2000).

Umumnya plastik bersifat tahan lama. Namun ada beberapa yang mengalami penurunan karena sinar matahari dan beberapa jenis bahan kimia tertentu. Misalnya minyak mineral (terbuat dari minyak mentah) membuat polyethylene menggelembung dan akhirnya hancur (Setyowati 2000). Saat ini telah ditemukan plastik biodegradabel sebagai solusi pencemaran plastik. Platik ini terbuat dari pati sehingga mudah terurai dalam tanah.

Plastik merupakan bahan yang tidak baik dalam menghantarkan listrik maupun panas. Dalam dunia industri, selain sebagai bahan kemasan plastik juga dimanfaaatkan untuk menutup dan menyekat kawat tembaga serta sebagai bahan dasar pembuatan kontainer penyimpan makanan dingin dan panas (Setyowati 2000).

Beberapa jenis plastik, salah satunya adalah polyethylene. Polyetilene merupakan film yang lunak, transparan, fleksibel, mempunyai kekuatan sobek dan benturan yang baik. Jenis plastik ini termasuk termoplastik sehingga mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik. Proses polimerisasi polyetilene dilakukan dengan dua macam, pertama dengan polimerisasi yang dijalankan dalam bejana bertekanan tinggi (1000-3000 atm) menghasilkan makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dalam bejana bertekanan rendah (10-40 atm) menghasilkan makro rantai lurus dan tersusun paralel (Syarief 1988).

Polyetilene terbagi menjadi LDPE (Low Density Polyetilene) dan HDPE (High Density Polypropilene). Sifat mekanis LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, daya produksi terhadap uap air baik, namun kurang baik untuk oksigen. Sedangkan HDPE mempunyai sifat kaku, lebih keras, kurang tembus cahaya, dan terasa kurang berlemak (Syarief 1988).

Polypropilene ialah jenis plastik yang lebih kuat, ringan dengan daya temus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Monomer polypropilene diperoleh dengan pemecahan secara thermal naptha etilen, propylen, homologues yang lebih tinggi dipisahkan dengan distilasi pada temperatur rendah (Birley 1988).

PVC (Poluvinilchlorida) adalah jenis plastik yang bersifat kaku. Sifatnya tembus pandang, permeabilitas terhadap uap air rendah, kekuatan tarik tinngi, tidak mudah sobek, dapat dipengaruhi hidrokarbon aromatik,keton, aldehid, ester, belerang, nitrogen, serta tahan terhadap minyak, alkohol, dan pelarut proteleum (Syarief 1988).

Definisi densitas adalah berat platik per satuan volume. Pengukuran densitas penting untuk mengetahui kemampuan umum plastik dalam melindungi produk dari air, oksigen, dan karbondiokasida, dan lain-lain. Densitas yang rendah menunjukkan bahwa plastik mudah ditembus fluidapengukuran gramatur juga penting karena dapat mewakili produsen (berat plastik) dan konsumen (luas plastik) (Birley 1998).

Share