Rabu, 29 April 2009

SELULOSA

SELULOSA

Selulosa mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan hampir mencapai 50% karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulose ditemukan dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2-20 nm dam panjang 100-40000 nm).

Selulosa adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini juga dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan jamur. Serat alami yang paling murni ialah serat kapas, yang terdiri dari sekitar 98% selulosa.




Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat besar. Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan glikosida yang mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan struktur tersebut juga menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan intermolekul.

Beberapa molekul selulosa akan membentuk mikrofibril yang sebagian berupa daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen.

Aplikasi Selulosa dan Produk Turunannya

Selulosa merupakan pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat tidak dapat dicerna oleh manusia sehingga berfungsi sebagai sumber serat yang membantu memperlancar defakasi. Bagi manusia, fungsi selulosa sebagai serat banyak sekali keuntungannya, antara lain memperlancar buang air besar, dan dapat menghindarkan dari berbagai penyakit seperti haemorrhoid (ambeyen), divertikulosis, kanker pada usus besar, appendicitis, diabetes, penyakit jantung koroner dan obesitas.

Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri adalah berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk kertas dan karton. Pengunaan lainnya adalah sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat sintetis. Untuk aplikasi lebih luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa produk, antara lain Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl cellulose dan hydroxypropyl methyl cellulose. Produk-produk tersebut dimanfaatkan antara lain sebagai bahan antigumpal, emulsifier, stabilizer, dispersing agent, pengental, dan sebagai gelling agent. Aplikasi selulosa beserta produk turunannya disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Aplikasi selulosa beserta produk turunannya

Aplikasi

Cellulose derivative*

Fungsi

Construction materials (plasters, filler, pastes)

MC, HEMC, HPMC, CMC, HEMCMC

water retention capacity, stability under load, adhesive strength

Paints

CMC, HEC, HEMC,HPMC, HEMCMC

stability of suspension, thickening, film formation, wetting

Paper manufacture

CMC, HEC, HEMC, HPMC

agents for binding and suspending, sizing aids and stabilizers

Textile industry (sizes, textile printing dyes)

CMC, MC, HPMC, CMSEC

adhesive and film-forming properties, thickening, soil release

Polymerization

HEC, HPC, HPMC

protective colloid, surface activity

Drilling industry ,mining (drilling fluids)

CMC, CMSEC, HEC, HPC, HPMC

water retention, flow characteristics, surface activity

Detergents

CMC, HEMC, HPMC

anti-redeposition power, wetting ability, suspending and emulsifying agents

Engineering (extrusion, electrode construction, ceramic sintering)

MC, HPC, HPMC

friction reduction, water retention, enhanced ignition processes

Cosmetics (creams, lotions, pharmaceuticals (ointments, gels, shampoos), tablets, coated tablets)

CMC, MC, HEC, HEMC, HPMC

thickeners, binding, emulsifying and stabilizing agents, film formation, tablet disintegrants

Foodstuffs (sauces, milkshakes, bakery products)

CMC, HPMC, MC

thickeners, binding agents, stabilizers and emulsifiers

Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar